OtoSport – 4 Agustus 2001
Dominasi Jimmy Lukita di kelas T-1 Timor Touring kandas. Besutan racikan Sunny Suparto dan Ijo Motorsport merekor 1:58,1 detik di Sentul. Kalah 0,1 detik dari waktu terbaik Jimmy Lukita, juara 1 Timor T1 selama 3 kali berturut-turut seri 2001. Artinya, Timor milik Sunny tinggal secolek untuk meredam Jimluk. Rumusnya sederhana. Memaksimalkan semua komponen yang ada di Timor DOHC lansiran 1998 ini. Dengan terbatasnya dana, Sunny terpaksa menggunakan komponen yang tergolong kurang kompetitif untuk ukuran kelas T-1. Mesin B6 berkapasitas 1.600cc asli jadi sasaran ubahan. Saluran kabut bahan baker jadi bagian pertama yang dibenahi. “Agar debit bahan bakar yang masuk lebih banyak,” jelas Ir. Yogi Primantoro punggawa Ijo Motorsport.
Volume Sama
Langkah pertama memperbesar diameter throttle body sebanyak 1 mm. Hasilnya, sudut masuk udara lebih lancer dan bebas turbulensi. Menunjang jumlah udara yang masuk, penghalusan intake manifold jadi menu wajib. Setelah itu, Ijo Motorsport memporting saluran isap dan buang. Sebagai patokan, pembesaran yang dilakukan mengikuti bentuk dari paking intake. Begitu pula dengan bagian dalamnya, ikut disesuaikan agar kabut bahan bakar dapat mengalir lancer. Kelebihan dari kepala silinder korekan bengkel Ijo, jumlah volume debit kabut bahan bakar yang masuk terbagi rata untuk keempat silinder. Peningkatan perbandingan kompresi diakali dengan penggantian piston standar KIA (diameter 78mm) dengan seher flat top dari mesin tipe B5 yang aslinya berkompresi tinggi. Agar mencapai perbandingan kompresi 11:1, dasar kepala silinder di pangkas 0,8mm. Kruk as dan setang piston juga kena pangkas. Setang piston mengalami pengurangan bobot sebanyak 100gr tiap setangnya. Bandul kruk as dan roda gila mengalami pengurangan 10% dari berat asal. Setelah itu, dibalans ulang guna mengelimir getaran berlebihan saat putaran mesin tinggi. Mengatasi bahan bakar yang haus, mesin dijejali kem merek Philmax berdurasi 272 derajat dengan angkatan katup isap dan buang 9,5 mm. Agar tak memble pada rpm tinggi, diadopsi per klep berlabel Performance Spring buatan Australia. Untuk remapping ECU (electronic control unit), Sunny menyerahkan ke IWH Chip’s. “Gue bisa kasih input kalo settingan masih kurang enak,” papar Sunny yang merangkap driver. Makanya wajar bila mesin sanggup meraung 8000 rpm ketika fight dengan Jimluk.