Bisnis Indonesia – 2 Oktober 2001
Jakarta – Sunny Soeparto menjuarai seri terakhir Timor Touring Car putaran ke-5 di Sirkuit Sentul pada Minggu, sementara pimpinan klasemen Jimmy Lukita tetap meraih gelar juara umum meski pada saat itu hanya mampu menyelesaikan satu putaran saja. Pembalap dari tim Nippon Mitsubishi Oil itu menjuarai lomba dengan mencetak waktu terbaik 19 menit 51,330 detik setelah melahap 10 putaran. Gelar juara diraih Sunny hamper tanpa perlawanan dari peserta lain, termasuk Jimmy Lukita (AFJ Racing). Jimmy yang mengalami gangguan mesin, hanya mampu menyelesaikan satu putaran. Pembalap senior ini menjadi juara umum dengan perolehan nilai 80, diikuti Rally Marina (Anker Sport) dengab total 72 angka. Sedangkan Sunny harus puas di posisi ketiga dengan mengumpulkan 48 poin. Meski aksi Sunny tidak dapat disaingi Jimmy, namun masih ada pembalap lain yang memberikan perlawanan sengit. Mereka adalah ayah dan anak Sidarto SA dan Rally Marina SA serta Eko Luriyanto dari tim Kiara Autotech. Sidarto akhirnya meraih posisi kedua meninggalkan anaknya. Sidarto pada klasemen akhir mengoleksi 41 angka. Eko Luriyanto yang finish pada urutan keempat, pada klasemen akhir mengumpulkan 36 angka atau masih jauh di bawah Rally Marina. Rally pada lomba terakhir tersebut yang berhasil menduduki peringkat ketiga. Keberhasilan Sunny pada akhir lomba itu sebenarnya sudah diduga, karena memang sudah mempersiapkan mobilnya dengan seksama. Sukses tersebut tidak lain berkat kepiawaian ayah kandungnya Soeparto Soejatmo yang melakukan perbaikan pada system mesin maupun komponen lainnya. Ketua Harian Klub Otomotif Timor (KOT) Irawan Sucahyono menjelaskan dengan berakhirnya Timor Touring Car maka akan diselenggarakan satu acara lomba yang sangat menarik, yakni Timor Enduro Race pada 21 Oktober di Sirkuit Sentul. “Seluruh peserta akan menempuh 100 putaran, dan ini merupakan satu kesempatan bagi pembalap untuk menyajikan kemampuan mereka maupun kondisi mesin mobilnya. Paling tidak lomba itu menghabiskan waktu sekitar 4 jam,” papar Irawan. Menurut Irawan, lomba itu diadakan karena sudah lama tidak diselenggarakan lagi. Terakhir lomba semacam itu dilaksanakan pada era 1990-an.