OtoSport – 29 Desember 2001
Sulitnya mendapatkan sponsor jadi kendala utama putra Suparto Soejatmo. Tahun lalu nyaris tak turun balap karena tidak ada besutan. Padahal prestasinya di dunia balap, Sunny sapaan akrab Sunyoto ini cukup membanggakan. Pengalamannya pun banyak seperti sekolah balap di Australia bareng Ananda Mikola, Didi Hardianto dan Alex Asmasoebrata (1994). Prestasinya langsung menanjak. Kapasitasnya itu dipamerkan saat membesut Timor SOHC. Ia berhasil menyaingi rival-rivalnya yang menggunakan mobil yang lebih kompetitif. Alhasil ia bertekad memburu title Juara Nasional Timor Turing. Sayangnya, penyokong dana baru hadir di pertengahan musim. Performa besutannya melonjak drastic. Terbukti dengan menembus angka keramat 1 menit 56 detik. Artinya lebih kencang 2 detik ketimbang rival beratnya; Jimmy Lukita dan Rally Marina. Catatan waktu fantastis itu membuatnya yakin untuk memburu targetnya. Sayang lagi-lagi persoalan muncul, dulu dana sekarang justru dai pihak yang memodali besutannya. Dua hari setelah putaran musim ini berakhir. Pihak Timor Putra Nasional (TPN) menarik mobil yang dipasoknya. Aneh orang menang kok malah ditarik? Engga tahu deh kalau kalah? Bingung Sunny. Toh pihak Nippon Mitsubishi Oil yang menjadi tumpuannya memperpanjang kontrak sampai 2002 dan bersedia mendukung penuh kiprah Sunny. Sebenarnya sponsor nawarin turun di Grup N. Tapi gue tolak lantaran masih penasaran untuk membutu target yang belum tercapai, semangat Sunny.