OtoSport – 29 Juni 2002
Sunny Soeparto dari tim Nippon Mitsubishi Oil dengan gemilang menjuarai seri III Timor Touring Car Championship (TTCC) di Sentul (23/6). Namun ia harus mewaspadai ancaman tim Kiara di seri selanjutnya. Nyaris saja kemengangan ketiga Sunny di 2002 itu tak diperolehnya dengan mudah. Pasalnya saat start pembalap blasteran Jepang itu hanya menempati posisi 2. Di depannya bertengger andalan tim Kiara Bar Speed, Eko Luriyanto, yang memcetak waktu fantastis (1 menit 56,9 detik) di kualifikasi. Hingga 8 lap, duel Sunny-Eko berlangsung amat sengit. Seringkali ketika masuk tikungan, jarak mereka hanya terpaut 5-10 cm. Sunny pun dipaksa mengerahkan seluruh kemampuannya buat menahan Eko. Tak dianyana bencana datang di 2 putaran terakhir (lap 9). Saat Sunny berusaha menghindari seorang backmaker di tikungan ketiga, Eko terkejut dan mengerem mendadak. Hasilnya ia melintir dan membuat mesin Timornya mati. “Baru bisa menyala lagi setelah terlewati banyak mobil,” keluh Eko yang akhirnya memutuskan mundur karena tak ada harapan. “Memang, gue mengerem buat menghindari pembalap yang bakal dioverlap itu. Tiba-tiba di spion terlihat Eko melintir,” ucap Sunny. “Setelah Eko jauh, gue langsung memelankan mobil.”
Turun Spek
Jika tak ada insiden itu, Eko punya peluang untuk menapaki podium. Sealin di seri lalu juga terjadi pertarungan seru Eko-Sunny, mobil Eko kali ini agak berbeda. Ia tak lagi mengandalkan computer Motec yang divonis terlarang oleh pihak penyelenggara TTCC. Toh, dengan penurunan spek, Eko yang didukung teknis penuh Bar Speed mampu menunjukkan performa mengejutkan. Jangan lupakan juga lapis kedua tim Kiara, Dimas Hindrawan. Pada babak kualifikasi, Dimas mampu menduduki posisi 3 persis di belakang Sunny. Walau masih tergolong hijau, Dimas pernah dinobatkan sebagai salah sati dari 10 rookie rebaik versi OtoSport 2001. Ketidakmampuannya mencetak prestasi gemilang di seri ini, semata-mata dikarenakan factor kesialan. “Baru keluar pit buat ke grid start, eh.. di tikungan ketiga mesin mendadak mati. Ya sudah, terpaksa jadi penonton dengan perasaaan kecewa,” kesal Dimas. Kedua fakta di atas jelas menjadi indikasi mulai adanya goyangan pada dominasi Sunny musim ini. Sunny bilang, “Memang sih gue mengusung beban 30 kg lebih berat (terkena pinalti berat akibat 2 kemenangan sebelumnya). Tapi harus diakui Eko memberi perlawanan sengit”. Memang, event milik KOT (Klub Otomotif Timor) dan TPN (Timor Putra Nasional) ini selalu menawarkan banyak kejadian baru dan seru.