Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the image-sizes domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/racingsu/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Otomotif - Kurang Sosialisasi Gapless Dikebiri - RacingSun
Categories
Media Coverage

Otomotif – Kurang Sosialisasi Gapless Dikebiri

Otomotif – 14 Juli 2003

Peraturan teknik Grup N dan ITCC terjadi perubahan. Penggunaan ring piston ‘bebas’ yang dianut sejak musim kompetisi, direvisi kembali ke standar. Konsekuensinya, penggunaan ring piston racing tipe gapless di Honda Estillo milik Sunny TS dan Robin Tato mesti dicopot. Alasannya, balapan lebih kompetitif. Namun kalau merujuk regulasi internasional, semisal Sea Touring Car Championship, menurut Sunny TS sudah menjadi kebutuhan setiap tim. Pasalnya, piranti ini memiliki kelebihan tersendiri. “Life time lebih lama. Untuk 12 putaran, tenaga mesin tidak ngedrop,” ujar pencetak hattirick di seri awal yang mengonsumsi ring piston gapless merek Total Seal. Purbayaka dari Bening Motor Racing Team tak sependapat jika ring gapless ini sulit diperoleh dan mahal. “Justru lebih murah. Hitung saja jika ring ini harganya Rp 1,8 juta bisa digunakan sampai 3 kali balap. Dengan ring biasa sekitar Rp. 700 ribu untuk sekali balap. Kualitas gapless jelas lebih unggul,” terang Purba, sembari menambahkan mendapatkan komponen ini cukup via internet ke Arizona atau Australia. Bila ready stock, 4 hari terkirim. Namun Irawan Sucahyono selaku promoter event mengungkapkan, bahwa pemakaian gapless hanya ditunda sampai kompetisi tahun depan. Alasannya, “Selama ini sosialisasi dianggap masih kurang. Barangnya masih langka, dan mesti order khusus ke luar negeri. Akibatnya, tak semua pembalap bisa mendapatkan. Ini berdampak pada balapan kurang kompetitif,” terang Irawan.