Pos Kota – 12 Juli 2003
Acungan jempol pantas dialamatkan kepada pembalap muda Sunny Soeparto. Ia masih dianggap menempati posisi kedua meski beban mobilnya ditambah 60 kg. Penambahan beban seberat 60 kg itu sebagai konsekwensi bagi Sunny yang meraih juara tiga kali berturut-turut di tiga seri sebelumnya di Kejurnas Huper Optik Indonesian Touring Car Championship. Dalam peraturan disebutkan, apabila pembalap meraih juara pertama, maka ia terkena penalty seberat 20 kg pada kendaraanya. Maka di seri keempat itu Sunny harus membawa bobot beban sebanyak 60 kg ditambah bobot kendaraannya sendiri. “Saya mengucapkan syukur masih mampu menempatkan diri di posisi kedua. Padahal total beda kendaraan saya dengan Alvin Bahar yang menjuarai seri keempat ini sekitar 130 kg,” ujar Sunny seusai menempatkan diri di posisi kedua Kejurnas Huper Optik Indonesian Touring Car Championship seri IV yang digelar di Sirkuit Sentul, minggu lalu di kelas Indonesian Touring Car Championship (ITCC). Sunny yang menggunakan Honda Estillo mencatat waktu kedua terbaik 23 menit 16,984 detik dibawah Alvin Bahar dengan Honda Citynya yang menempati posisi pertama dengan catatan waktu 23 menit 12,640 detik untuk 12 lap. Posisi ketiga diraih Imin Brata dari tim Sigma Speed. Imin yang juga memakai Honda City mencatat waktu 23 menit 22,038 detik. “Keberhasilan saya ini tak terlepas dari factor keberuntungan karena kemudi mobil Sunny tidak stabil akibat adanya tambahan beban seberat 60 kg,” jelas Alvin. Hal tersebut juga diakui oleg Sunny yang tidak berani melakukan tikungan tajam karena adanya beban itu. “Mobil saya sering keluar jalur. Namun saya beruntung bisa menempati posisi kedua ini,” ujar Sunny yang kini mengumpulkan nilai 75 dan tetap memimpin klasemen sementara diikuti Imin Brata (45) dan Robin Tato (42). Meski tinggal menyisakan dua seri lagi yakni seri kelima (17 Agustus) dan seri keenam atau terkahir (12 Oktober) posisi Sunny sudah aman untuk meraih juara umum. “Saya hanya tinggal main save saja untuk meraih juara,” ujar Sunny yang mengawali balap dari Timor Touring dan meraih juara umum di tahun 2002 lalu. Sementara itu di kelas Super Car, Fino Saksono dari tim Fastron Toyota tampil sebagai jawara lewat pertarungan yang cukup mendebarkan. Fino harus mengeluarkan segenap kemampuannya di lap akhir (8 lap) untuk mampu mengungguli tiga pesaingnya yakni Moreno Soeprapto, Fitra Eri dan Deddy Hanurawan. Di lima lap Fino memang sempat berada di depan ketiga pembalap tersebut. Namun menjelang akhir perlombaan, kendaraan Fino mampu didekati ketiga pembalap di belakangnya secara bersamaan. Bahkan Fino sempat dilewati Moreno dan ditempel ketat Deddy dan Fitra. “Mobil saya kepasitasnya memang lebih tinggi dari pembalap lainnya yakni 200 cc sedang pembalap lain sekitar 1700 cc,” ujar Fino.