Tabloid Go – 12 Juli 2003
Tiga kali juara beruntun memang membanggakan. Tapi, regulasi baru yang menghendaki penalty weight (20kg) di setiap kemenangan membuat Sunny TS wajib waspada. Pasalnya, di seri IV Indonesian Touring Car Championship (ITCC), di Sirkuit Sentul, Minggu (6/7), Sunny bakal menanggung beban wajib seberat 60kg pada pacuannya, Honda Estillo. Artinya, perjuangan Sunny kian berat. Pentolan Bening Motor Racing Team ini pun mengaku pacuannya banyak terkendala. Saat latihan, mobil Sunny kalah saing dengan Alvin Bahar(Honda Racing) dan Chandra Alim (Polomas Fusch Chalim). Tak heran, karena selisih beban mobil Sunny dengan rivalnya Alvin dan Chandra cukup jauh selisihnya sekitar 50 kg. Beban itu membuat kecepatan mobil Sunny berkurang dan akselerasi mobil pun tak respondif. Pacuannya pun kehilangan keseimbangan saat menikung. “Saya harus serius menangani mobil karena lawan punya peluang overtaking,” tutur Sunny. Ia pun mengatur siasat agar mobilnya stabil lagi. Rigid suspensi juga kembali dikoreksi,” kata Sunny. Untuk beban, Sunny berusaha mengatur beban itu agar memberikan keuntungan. “Bebannya terlalu banyak. Jadi, saya menjejalinya di bagian tempat duduk,” papar Sunny. Sebelumnya, beban-beban itu diletakkan di bagian kiri dan kanan belakang pacuannya. Dengan begitu, Sunny berharap memimpin selepas start, “Kalau tertinggal, saya pasti sulit mengejar. Beda jika memimpin sejak awal,” tutur Sunny. Untungnya, Sunny yang juga berkompetensi di kelas Timor Touring Car (TTC) tak mengalami masalah dengan Timornya yang juga terbebani 60 kg. Ia mengaku lebih safe tampil di TTC. “Saya lebih siap di kelas TTC karena performanya tak ada masalah,” kata Sunny.