Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the image-sizes domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/racingsu/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Tabloid Go - Kru Baru, Sunny Melejit - RacingSun
Categories
Media Coverage

Tabloid Go – Kru Baru, Sunny Melejit

Tabloid Go – 17 Agustus 2004

Kekhawatiran Sunny TS tak terbukti. Di seri IV Pertamina Fastron Indonesian Touring Car Championship (PFITCC), Minggu (15/8), ia melaju tanpa perlawanan berarti. Jelang lomba, Sunny mengkhawatirkan performa mobilnya. Pasalnya, rem mobilnya tak bekerja dengan maksimal. Ketika itu, ia mengeluhkan remnya terlalu dalam.Tapi, saat lomba, problem itu sirna. Sunny yang memulai lomba dari pole position melaju mulus. Ia hanya mendapatkan perlawanan dari Chandra Alim yang juga menggeber Honda Estillo sepanjang dua lap. Setelah itu, ia mampu memperlebar jarak dengan Chandra hingga sekitar tiga detik. Sunny pun mengaku tak percaya performa mobilnya begitu sempurna. Ya, ia memang sempat ketar-ketir dengan kru mekaniknya. Sebab, kru mekanik yang sekarang ini dirasa belum mengenal Honda Estillo miliknya karena mereka baru. “Nyatanya, kerja mereka bagus. Mobil jadi enak dikendarai. Yang pasti, kali ini, mesin dan rem berkerja sesuai keinginan saya,” ucap Sunny. Chandra pun mengakui penampilan Sunny kali ini patut diacungi jempol. Menurut pembalap veteran ini, mobil Sunny bekerja dengan sempurna. “Salut untuk Sunny. Ia patut mendapatkannya. Kegagalan saya kali ini tak lebih karena mobil saya salah setelan,” katanya. Menurut Chandra, mobilnya tak stabil saat melahap tikungan. “Bodi belakang selalu ngelempar (oversteer). Daripada tak finis, saya memilih bertahan,” ucapnya. Yang cukup menarik, posisi ketiga ditempati Bondan ‘Deyu’ Lestio. Ia menyebut finisnya kali ini sebagai yang terbaik. “Saya puas. Mobil benar-benar bagus. Semoga ini bisa kembali saya raih di seri terakhir, 3 Oktober,” katanya. Alvin Bahar yang berniat meraih poin penuh tampaknya harus puas finis di urutan keempat. Menurutnya, hasil ini sudah maksimal mengingat Honda City miliknya mengalami masalah yang tak terselesaikan. “Mesin mobil mbrebet. Kami memutuskan mengganti injector. Tapi, itu pun kurang menolong,” ungkapnya. Meski hanya meraih poin 10, Alvin tak patah semangat. Pasalnya, ia telah menyiapkan kejutan untuk seri terakhir. Persaingan di Grup N pun tak kalah menarik. Aldo, rekan setim Fino Saksono di Toyota Team Indonesia (TTI), meraih kemenangan perdananya. Kemenangan Aldo bisa dibilang sempurna. Pasalnya, selepas start, ia tak mendapatkan perlawanan dari pembalap- pembalap di belakangnya. Alvin yang hanya finis keempat tetap memimpin klasemen. Tapi, ia harus meraih hasil bagus di seri terakhir. Sebab, poinnya masih retan diambil alih Aldo dan Fino.