Tabloid Go – 25 Maret 2005
Menuju Seri I Indonesian Touring Car Championship (ITCC), Minggu (27/3) di Sirkuit Sentul, Sunny TS, juara bertahan Indonesian Touring Car (ITC), masih dihadang beragam masalah.
Sebagai persiapan berlaga di ITCC atau Kerjurnas Balap Mobil Seri I, Sunny menjalani latihan pertama pada awal hingga pertengahan Februari. Di latihan perdana itu, pria bernama lengkap Sunyoto Tsuyoshi Soeparto ini justru pusing tujuh keliling. “Catatan waktu saya mentok di kisaran 1 menit 57 detik. Itu masih sangat lambat,” katanya saaat dihubungi Media GO. Awal Maret, Sunny kembali latihan. Hasilnya? Sama sekali tak ada perubahaan. Beruntung, enam hari jelang hari-H, ayahanda Syaukat Takuma Soejatmo ini memperbaiki catatan waktunya jadi 1 menit 55,4 detik. “Tapi, saya masih stress. Sebab, Doddy Saputra dan Deddy Hanurawan lebih bagus. Mereka menembus 1 menit 54 menit,” ujarnya. Menurut pembalap keturunan Jepang ini, kru mekaniknya masih mencari biang masalah pada Honda Estillo yang digebernya. “Yang paling sering terjadi adalah mesin ngeberebet. Mungkin juga karena masalah computer dan system listrik di mobil,” sebut pembalap tunggal di tim GT Radial Denso Eneos ini. Meski dirundung masalah, Sunny tetap menunjukkan optimismenya. Ia belajar dari tahun lalu yang lebih buruk. Saat itu menjelang balapan, mesinnya jebol, mekaniknya pun begadang untuk memperbaiki mesin. Di lomba, Sunny justru merengkuh kemenangan. “Persaingan kali ini akan lebih berat. Banyak muka baru yang bukan tak mungkin akan jadi kuda hitam,” tuturnya. Muka lama seperti Alvin Bahar, pentolan Honda Racing, jelas tak bisa diremehkan. Apalagi, ia tampil lebih segar dengan Honda New City. Tapi, persiapan Alvin patut dipertanyakan. Sejak berakhirnya ITCC, awal Oktober 2004, peraih poin runner-up ITC 2004 ini sibuk berkutat mempersiapkan mobil lain yang akan dipakai di ITC dan tes mesin di dyno-test. Praktis, ia tak pernah latihan di sirkuit. Selasa (22/3) adalah latihan perdana Alvin di lintasan. Yang pasti, latihan itu berat. Pasalnya, Alvin masih harus mencari berbagai setelan suspensi dan wheel alignment. “Latihan kurang lancer. Kami hanya bawa satu suspensi dan hasilnya kurang memuaskan. Saya pun menghentikan latihan setelah tiga lap,” ungkapnya. Dengan catatan waktu 1 menit 59 detik, Alvin tampaknya harus kerja keras untuk bersaing di garis depan.