Suara Pembaruan – 22 Agustus 2005
Pembalap tim GT Radial Denso Eneos Sunny TS kembali merajai lomba balap mobil Pertamina-Fastron Indonesia Touring Car Championship putaran keempat yang digelar di Sirkuit Sentul, Jawa Barat, Minggu (21/8). Dengan mengendarai Honda Estillo, pembalap asal Riau itu menyelesaikan 12 putaran dengan waktu 22 menit 58,577 detik. Di tiga seri sebelumnya, dia selalu menjadi yang terbaik.
Sunny merupkan pembalap yang meraih juara umum dua tahun berturut-turut (2003-2004). Tempat kedua pembalap Deva dari Sagung Motor-Ijo Motorsport dengan waktu 22 menit 58,791 detik. Posisi ketiga direbut Deddy Hanurawan dari tim Polomas CHK dengan total waktu 23 menit 05,877 detik. Dua pembalap tersebut juga mengendarai mobil yang sama dengan yang digunakan Sunny. “Saya ingin membuat hattrick juara. Tapi untuk amannya (menjadi juara umum), kita lihat seri berikutnya,” kata Sunny.
Sementara itu, di kelas Asia Formula 3 (AF3) Ananda Mikola merebut gelar juara di race kedua. Gelar itu diperoleh setelah beberapa peserta asing mundur akibat hujan.
Kendarai Honda Estillo Sunny jinakkan lawan
Seri ketiga Kejurnas Pertamina Touring Car Championship diwarnai dengan keberhasilan Sunny TS, yang mengulangi suksesnya di kelas utama yakni Indonesian Touring Car Championship.
Dalam lomba yang dilangsungkan di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (5/6), pembalap yang mengerek bendera Eneos itu mampu menjinakkan para pesaingnya. Mengendarai Honda Estillo, Sunny tidak terkejar sejak start sampai finish selama 12 putaran lomba. Sunny mencatat waktu tercepat 22;52,611 detik. Ia mengungguli Dodi S Sukarya (Global Petro Yans Speed) yang harus puas di urutan kedua, diikuti Hari Dharma, Aldo (Toyota Team Indonesia), dan Daniel Mathew (Airmadidi Speed).
Pembalap berdarah Jepang ini mengaku keberhasilan mengulangi prestasi seperti di seri dua lalu tak terlepas dari adanya perseturuan para pesaingnya. Hal ini membuatnya lepas dari pengamatan lawan.
Padahal saat berlomba, ia sudah dibebani berat sebesar 40 kilogram dengan keharusan karena ia memenangi lomba di seri sebelumnya. “Saya diuntungkan dengan persaingan antara Deddy Hanurawan, Deva, dan Dodi Sukaryo yang bersaing ketat memperebutkan posisi kedua yang membuat saya lepas sendirian. Apalagi kemudian terjadi kecelakaan yang membuat Deva dan Deddy tersingkir. Tetapi sukses ini juga berkat kerja keras seluruh kru tim dengan seting kendaraan yang pas,” papar Sunny.
Dengan hasil ini Sunny memimpin klasemen sementara dengan nilai 50. Dodi S Sukarya (35) di urutan kedua, diikuti Hari Darma (20), dan Aldo (16). Sementara di Grup N, Aldo yang memenangkan lomba itu untuk kedua kalinya belum membuatnya memimpin klasemen. Aldo (40) berada di urutan kedua, di bawah Imin Brata (42). Peringkat ketiga ditempati Alvin Bahar (37), diikuti Ferio (28), dan Budiyanto (28).
Kian Ketat
Dengan nilai yang cukup mepet ini persaingan di grup N ini kian ketat. Tiga seri tersisa akan menjadi persaingan yang sengit bagi keempat pembalap tersebut untuk meraih juara.
Pembalap gaek Chandra Alim (Antangin Sports) belum tergoyahkan di arena OMR Hyundai Getz, Chandra menyisihkan rekan setimnya Imin Brata di urutan kedua, diikuti Panji SA, David Kertawijaya, dan Rally Marina SA. Di arena roda dua superbike, salah satu pembalap jalan raya terbaik Indonesia Ahmad Jayadi (Suzuki Bogasari) menjadi yang terbaik. Ia mengungguli para pesaingnya Dyan Dilato, Rio Nelandra, Bramono Lunardi, dan Bambang Sudarsono.