Goal – 20 September 2005
BOGOR- Soeparto Soejatmo, mantan Sekjen PP IMI di zaman kepemimpinan Hutomo MP yang biasanya tidak pernah mengkritisi organisasi olahraga otomotif ini, tiba-tiba berbicara agak keras. “PP IMI jangan takut saya mintai duit,” serunya. Kalimat keras itu terpaksa ia lontarkan akibat kekecewaannya atas sikap PP IMI terhadap prestasi putranya, Sunny TS, yang tahun ini kembali menjadi juara nasional Indonesian Touring Car Championship (ITCC) di Sirkuit Sentul, Bogor, Minggu (18/9). Ini merupakan sukses Sunny untuk ketiga kalinya secara beruntun. Melihat prestasi putranya yang terbilang spektakuler, Soeparto Soejatmo pun merancang rencana membawa Sunny berlaga di ajang balap mobil internasional. “Kalau tidak ada halangan tahun depan dia akan balap di Jepang. Mengenai sponsor, lihat saja nanti,” kata mantan Sekjen PP IMI ini kepada GOAL seusai menyaksikan putranya berlaga.
Namun di balik rencana itu, Soeparto menyimpan segumpal kekecewaan terhadap pengurus IMI. Organisasi ini dinilai kurang respek atas prestasi pembalap Indonesia, termasuk Sunny TS. Bahkan, katanya, putranya pernah tidak dilayani ketika datang ke IMI untuk tujuan yang ada hubungannya dengan duniannya. “Mungkin mereka sibuk, sehingga tidak sempat memberikan pelayanan yang lancar,” imbuh kakak kandung Tinton Soeprapto ini.
Kalaupun sekarang ia melontarkan kritikan, ini bukan karena kurang senang dengan sikap organisasi olahraga otomotif itu. Soeparto hanya ingin IMI lebih pengayom terhadap atletnya, dan diberikan kemudahan dalam pengurusan administrasi untuk berlomba di event internasional.Terkait dengan rencana putranya yang ingin berlomba di luar negeri, Soeparto berharap IMI mau membantu mencarikan (informasi) mobil sewaan di Negara yang dituju untuk dipakai keperluaan balap. “Syukur-syukur bisa memberikan pula informasi hotel murah yang dekat dengan lokasi sirkut, dan biaya latihan perjamnya. Saya hanya butuh ini, kok. Bukan mau minta duit pada IMI, lain kalau memang dikasih saya terima,” tegasnya.
Menurut Irawan Sucahyono, sebenarnya PP IMI tidak pernah mempersulit atletnya berlaga di event internasional. Justru sebaliknya, pihaknya malah sangat mendukung kiprah mereka. Hanya saja jika ingin IMI membatu, tolong kasih tahu programnya sehingga bisa diproses secepatnya.“Sampai saat ini PP IMI tidak pernah mempersulit atlet. Kalau memang Sunny pernah datang terus tidak dilayani, saya kira tidak sampai begitulah. Sebaiknya lain kali bikin surat agar lebih mudah dikoordinasikan di sini. Ini bukan saja ditujukan kepada Sunny, namun juga buat atlet yang lain,” kata Sekjen PP IMI, Irawan Sucahyono ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (19/9) siang.