Radar Surabaya – Rabu 13 September 2006
Menjelang Seri III Indonesian Touring Car, Awal Agustus lalu pembalap asal Riau Sunny TS (Eneos Firna Racing Team) Mengalami kecelakaan parah, Sunny mengalami gegar otak dan harus dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Namun mengejutkan saat dia turun di seri IV Indonesian Touring Car, Minggu (10/9). Seolah kecelakaan itu tak berpengaruh karena Sunny semakin menjuarai kelas Indonesian Super Touring Car. Apa yang dirasakannya ? Bahkan keberhasilan Sunny semakin lengkap dengan gelar keduannya di kelas GT Car Suzuki Swift Championship. “Saya bersyukur mampu kembali menjadi juara setelah kecelakaan itu,” kata Sunny. Sebenarnya dokter menyarankan Sunny baru boleh turun balapan tiga bulan setelah keluar dari rumah sakit atau tepatnya bulan November mendatang.
Namun Sunny sudah tidak sabar dan gatal untuk turun bertanding. “ Gelar ini sangat istimewa bagi saya karena diraih dengan keapda yang pusing paska kecelakaan itu,” ujar Sunny.
Tidak hanya kepalanya yang pusing, Sunny juga merasakan secara fisik belum bisa mendukung penampilannya. Alasan itulah yang membuat ia bertarung tidak terlalu ngoyo, khususnya di kelas GT Car, untuk lebih berkonsentrasi di ISTC. “Setelah turun di kelas GT Car saya sempat puyeng, tetapi tetap saya paksakan, Saya sendiri bingung kok bisa tetap bisa mendominasi ISTC,” tegas Sunny, peraih hattrick Juara ITCC tiga tahun terakhir.
Pada lomba kelas ISTC itu, Sunny start dari posisi terdepan, mendominasi 12 putaran. Ia langsung melesat jauh meninggalkan para pesaingnya sejak putaran kedua. Sunny sendiri memilih tidak turun di nomor terakhir Indonesian Super Production Championship Karena kehabisan stamina.